Main image

10 Oktober 2011

PEMBUATAN PAKAN TERNAK

Belakangan kalangan peternak sapi maupun kambing sempat di buat berpikir panjang bagaimana cara agar hewan ternaknya tetap bisa makan di musim kemarau yang sangat panjang ini, dikarenakan rumput dan daun-daunan sebagai makanan utama ternak tidaklah mudah di dapat, sebagai mana pada saat musim hujan, rumput tidak banyak tumbuh di ladang-ladang dan tepin sawah. Bagi pelaku peternakan besar mungkin masih bisa memberikan pakan yang cukup nutrisi dengan pakan buatan pabrik (polar) yang gak sedikit biaya untuk pembalianya, akan tetapi beda halnya bagi peternak kecil yang tidak cukup modal akan memberi  pakan ternaknya dengan keseluruhan pakan pabrik, di karenakan tak sebanding dengan harga jualnya.

Disini kita coba berpikir akan memberikan pakan ternak alternatip yang mungkin bisa di manfaatkan, sebenarnnya banyak sekali pakan dari limbah industri dan pertanian yang bisa di jadikan pakan ternak alternatip, missal ampas tebu, sisa produksi roti, batang padi, pohon jagung dll, yang banyak di jumpai di daerah sekitar kita. Di sini saya coba untuk mengira-ngira dengan percaya diri,…hehehe(PD.com) untuk pembuatan pakan ternak alternatip dari limbah pertanian batang padi atau jagung, kebetulan di tempat saya petani jagung habis panen, jadi sisa batang jagung saya beli, akan tetapi tidak lah dalam sehari dua hari akan habis, sedangkan ternak saya tidak mau kalau bahan makanannya kering karena layu,.. lah terus gimana sisanya??...



Dengan sedikit saran dari orang-orang ber ilmu maka akhirnya saya buat makanan ternak yang tahan lama, tetap fress, bahkan juga bertambah nutrisi, dengan beberapa bahan tambahan. Langsung saja dengan cara
1.       siapkan wadah bisa berupa tong plastic atu terpal
2.       Rajang batang padi atau jagung dengan ukuran ±5-10 cm (kebetulan saya punya mesin pemotong/penghancur, ya saya rajang dengan mesin,..hehehe)
3.       Campur bahan-bahan berupa Tetes tebu 5%, urea 2%, dan polar10% dari berat total bahan yang akan dipakai.
4.       Aduk rata sampai bahan-bahan tercampur sempurna, lalu masukkan dalam tong plastic atau letakkan di terpal lalu ditutup.

Nah,…… “Adonan” bisa kita pakai dua hari kemudian, dan juga bisa di simpan sampai ± satu bulan, lumayankan,.. bahan tetap kering segar tapi tidak busuk.
Beberapa Gambar Ilustrasinya :







Dengan pakan seperti ini kambing saya menjadi lebih lahab untuk menyatapnya, semoga di hari raya Idul  Adha nanti sudah bisa tambah gemuk siap untuk dijual, semoga juga harganya lebih mahal,..
Sekian info dari saya, semoga bisa bermanfaat,..Amin

24 September 2011

Budidaya Lele Sangkuriang

Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan : 1) dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi, 2) teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, 3) pemasarannya relatif mudah dan 4) modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.
Pengembangan usaha budidaya ikan ini semakin meningkat setelah masuknya jenis ikan lele dumbo ke Indonesia pada tahun 1985. Keunggulan lele dumbo dibanding lele lokal antara lain tumbuh lebih cepat, jumlah telur lebih banyak dan lebih tahan penyakit ( Untuk pembibitan selengkapnya). Namun demikian perkembangan budidaya yang pesat tanpa didukung pengelolaan induk yang baik menyebabkan lele dumbo mengalami penurunan kualitas. Hal ini karena adanya perkawinan sekerabat (inbreeding), seleksi induk yang salah atas penggunaan induk yang berkualitas rendah.
Penurunan kualitas ini dapat diamati dari karakter umum pertama matang gonad, derajat penetasan telur, pertumbuhan harian, daya tahan terhadap penyakit dan nilai FCR (Feeding Conversation Rate). Sebagai upaya perbaikan mutu ikan lele dumbo, Balai Pengembangan Benih Air Tawar (BPBAT) Sukabumi telah berhasil melakukan rekayasa genetik untuk manghasilkan lele dumbo strain baru yang diberi nama Lele Sangkuriang .
Perekayasaan ini meliputi produksi induk melalui silang-balik (tahun 2000), uji keturunan benih dari induk hasil silang-balik (tahun 2001), dan aplikasi produksi induk silang-balik (tahun 2002-2004). Hasil perekayansaan ini (lele sangkuriang) memiliki karakteristik reproduksi dan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan lele dumbo yang saat ini beredar di masyarakat.
Budidaya lele sangkuriang (Clarias sp) mulai berkembang sejak tahun 2004, setelah dirilis oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, dengan Nomor Kepmen KP 26/Men/2004. Teknik budidaya lele sangkuriang tidak berbeda dengan lele dumbo, mulai dari pembenihan sampai pembesaran.

Manfaat Jambu Biji


Jambu Biji memang sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat, dengan bentuk bulat warna hijau bila masih muda dan berubah warna kekuningan bila sudah matang, dengan tekstur buah yang lembut dan biji yang banyak, dari sosok buah ini kita akan banyak sekali memperoleh kasiat baik untuk pemenuhan vitamin maupun untuk terapi kesehatan dan obat.
Jambu biji memang diketahui memiliki sejumlah zat aktif yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat, terutama daunnya, yang banyak mengandung minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guaja vermin, dan beberapa vitamin, terutama vitamin A, B, C berikut beberapa mineral. Khusus daunnya, diperkirakan bisa mengandung hingga 9% eutenol, 3% damar, dan kalsium oksalat.
Akar dan kulit batang jambu klutuk dapat digunakan sebagai decoct atau infusum, obat diare, atau gastroenteritis (radang selaput lendir lambung dan usus) terutama pada anak-anak. Selain itu, batangnya bisa juga digunakan sebagai obat sariawan. Bahkan di pedesaan, seduhan campuran daun jambu biji dengan daun sirih, kerap digunakan untuk mencuci lubang senggama agar tidak gatal-gatal karena bakteri.
RSS Feed